.

LightBlog
LightBlog

Selasa, 14 September 2021

Simak Pesan Ketua JQH NU Cirebon tentang al-Qur'an : Sudahkah Al-Qur'an Kita seperti Kopi?

 

Kang Kholiq :  Sudahkah Al-Qur'an Kita seperti Kopi?

Al-Qur’an yang sudah melekat di hati, harusnya seperti pecandu kopi yang jika tidak meminumnya akan terasa ada yang hilang pada dirinya.


Demikian disampaikan oleh Ketua Jam’iyyatul Qurra Wal Huffaz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kabupaten Cirebon KH. Ahmad Kholik saat kegiatan Sema’an al-Qur’an rutinan Minggu, 12 September 2021.


“Saya ingin belajar dari kopi, kopi itu bagi penggemar mungkin menjadi sesuatu pelengkap hidup, mungkin ada yang hilang jika tidak minum kopi. Tentu, jika hanya dilihat saja kopi ini tidak akan terasa nikmat, melainkan ia haruslah diminum untuk dapat dirasakan,” katanya


Menurutnya, al-Qur’an yang ada di hadapan kita ini layaknya seperti kopi, mungkin banyak yang tidak paham seperti halnya kita tidak tahu komposisi kopi ini apa lagi, cafeinnya berapa, tetapi dimunum saja enak, buktinya ketagihan.


“Dan hari ini, al-Qur’an yang ada di dada kita akan kah dibiarkan begitu saja? Ciptakan lah suasana seperti kopi yang kira-kira jika tidak ketemu kopi itu pusing. Saya pernah curhat ke teman kalau tidak ngaji itu kok nyaman-nyaman saja? Bagaimana resepnya? Di sisi lain, kalau tidak ngaji dia merasa pusing,” ujar Kiai asal Babakan Ciwaringin itu


Ia mengaku, sampai hari ini pun dirinya masih belajar, kira-kira al-Qur’an yang sudah melekat di hati sudah jadi kopi belum?


“Saya sendiri kalau tidak ngopi terasa ada yang hilang, sedangkan jika dari pagi sampai sore belum menyentuh al-Qur’an, belum membaca al-Qur’an apakah betul ada yang hilang atau bisasa saja?,” imbuhnya


Ia mengimbau, jika kopi saja mampu memnjawab, apa lagi al-Qur’an yang notabene kitab suci. “Fenomena kehidupan masing-masing sebenarnya pintu masuknya dari mau mencoba atau tidak, setelah dicoba akan terasa ketagihan,” tuturnya


Lebih lanjut, media semaan Qur’an yang sudah rutin ini kira-kira bukan hanya momentum menyentuh al-Qur’an di hari minggu saja, namun pendekatan sentuhan Qur’an ini dapat dilakukan di hari lainnya.

LightBlog